Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
- Mempermudah manajemen (pemeliharaan) jaringan
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
- Mempermudah pengelompokan hardware dan topologi fisik jaringan yang berbeda.
Ada 2 Jenis Subnetting :
- CIDR > jaringan yang dibutuhkan
- - Classless interdomain routing
- - Pembagian jaringan dgn jumlah host sama di setiap jaringan pecahannya
- VLSM > komputer tiap jaringan
- - Variable Length Subnet Masking
- - Pembagian jaringan dgn jumlah host berbeda di setiap jaringan pecahannya.
>SUBNETTING<
Rumus Subnetting :
Disamping menghafal tabel-tabel diatas, dapat juga mempelajari cara menghitung dengan mempergunakan rumus :
> Jumlah Host per Network = 2 n - 2
Yaitu dimana n adalah jumlah bit tersisa yang belum diselubungi, misal Network Prefix /10, maka bit tersisa (n) adalah 32 –10 = 22
2 22 – 2 = 4.194.302
> Jumlah Subnet = 2 N
Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan (diselubungi) atau N = Network Prefix – 8 Seperti contoh: bila network prefix /10, maka N = 10 – 8 = 2
2 2 = 4
> Jika pada pengalokasian IP address classfull, suatu network ID hanya memiliki satu subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
Sumber : Workshop Networking 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar